Rabu, 27 Juni 2012

A Beautiful Poem for Tonight.

It's crunch time, and... I'm not in the mood for long posts. Jadi biar saya kasih saja salah satu puisi favorit yang sy dpt dr inet, oke? :D


I love this poem. Loooveee it. And you should, too. ^^

M, over and out.

Minggu, 24 Juni 2012

My art project: Antique carriage! :)

Cuman mau sharing beberapa foto art project gue... Masi newbie dalam hal ini, jadi klo krg rapi ya maap2 aja.

Gw dapet rangkanya dari ngubek2 gudang.... Terus gw putusin untuk mencoba bikin. Eh ternyata gampang! ^^

Gw cat dengan cat minyak warna coklat. Unyuw kan? #senang ^^ Terus pengennya sih roda nya gw kasi warna coklat jg, cuma lebih gelap. sayangnyaaaa gw salah nyampurin cat. Jadinya begini deh T.T


Roda yang terlalu item. Huhu. Tapi kalo ada yang mau kasih lagi rangkanya, gw berani jamin gw bakal bikin lebih rapih deh. Ada yang mau? :D Btw, ini tempat gw buat kereta ini. Yah, sekaligus buat gw ngelukis jg sih.


Art project selanjutnya adalah melukis gambar di kanvas. Sayangnya gw kurang cat putih. Ada yg maw nyumbang? :)

M, over and out!

Senin, 18 Juni 2012

Atlantis:The Lost Empire



Yes, yes I know. This movie is old. 2001 dia munculnya. Tapi alasan gw kenapa mengungkit2 film lama ini adalah karena situasinya... membuat gw tersentuh.

Di cerita ini, Atlantis adalah, seperti yang hampir semua orang ketahui, sebuah peradaban yang hilang. Bahkan orang disananya aja ga bisa menulis dan membaca bahasa mereka sendiri. Gue membayangkan hal yang sama terjadi sama kita karena modernisasi. Bedanya sama mereka adalah, kebudayaan mereka hilang karena mereka terputus komunikasinya dengan dunia luar. Tapi kita, Indonesia, yang punya budaya lebih kaya dari negara manapun yang pernah gue liat, bisa kehilangan itu semua karena jaman kita yang tambah lama tambah canggih. Ironis, ga sih?

Itu yang ada di pikiran gw setelah nonton film ini lagi. Cuman mau sharing aja sih. :) dan berikut ini adalah percakapan antara Kida, si putri raja Atlantis, dan ayahnya, yang cukup intens dan membuka mata.

M, over and out. :)

King Kashekim Nedakh: Your heart has softened, Kida. A thousand years ago, you would have slain them on sight. 
Princess Kida: A thousand years ago, the streets were lit and our people did not have to scavange for food at the edge of a crumbling city! 
King Kashekim Nedakh: The people are content. 
Princess Kida: They don't know any better! We were once a great people. Now we live in ruins. The kings of our past would weep if they could see how far we have fallen. 
King Kashekim Nedakh: Kida... 
Princess Kida: If these outsiders can unlock the secrets of our past, perhaps we can save our future. 
King Kashekim Nedakh: What they have to teach us, we have already learned. 
Princess Kida: Our way of life is dying. 
King Kashekim Nedakh: Our way of life is preserved. Kida, when you take the throne, you will understand.



M, over and out. :)

Minggu, 17 Juni 2012

Bunkasai K3J Atmajaya 17 Juni 2012: The Cosplay Contest!

Ini adalah post singkat saya ttg lomba cosplay di Atmajaya kemarin. :D

Karena saya datengnya telat (sekitar jam 1 an), saya melewatkan band-band dari jepang yang manggung awal2 acara td. #gyaaaa #kesaaaal  Tapi setelah itu entertainmentnya cukup bagus kok. :)

Gue sempet makan siang yang agak mistis (katsudon tapi telornya agak abu2. hiiiy), kemudian nonton kabaret, dan akhirnya!

Nonton lomba cosplay.

Yang pertama diperkenalkan adalah jurinya. Sayangnya gw kaga kenal sama sekali, tapi wew, jurinya mangstab abis deh. Cosplaynya ga nanggung :) Lalu mulai lah muncul para cosplayer satu persatu. Ini dia foto2nya. :)

Gue tau ini dari LOTR, tapi lupa nama karakternya apa. Waktu diwawancara cuma dieeeem aja. Apa bener in-character, ato karena dy gbs liat+denger jelas krn kostum? O_o

Black Wargreymon! Lihat vidionya di bawah ya! Keren! hehehe
Gundam. Perhatikan saudara2....
....nah. ada yang salah dari kostumnya? hahaha
Kamen Rider. Tp gtw jenisnya apa. --"
Dari Saint Saiya.

Nah, akhirnya sampai pada karakter favorit saya di lomba cosplay ini: Lubu from Dynasty Warrior! :D Nih foto paling keren dy yg saya punya:


Dan yuuuk kita liat aslinya:

Beda banget kan!!?? :D tapi harus gw akuin, kostumnya mirip. Dan perjuangan ini cosplayer berbuah hasil. Dia juara 1, bo! XD

Setelah liat cosplay, gw sempet nonton temen gue lomba makan ramen sebentar (dan dia juara 2... syukurlah.) terus pulang. hahaha #malessampesore

Sekian berita saya ttg lomba cosplay. Berikut ada bbrp video aksi dari lomba tsb: Black Wargreymon dan Lubu!! :) Enjoy!



M, over and out! ^^


Kamis, 14 Juni 2012

A Closer Look at Sea of Monsters: Stanley Tucci/Dionysus

Dikarenakan galau krn lm diapprove draft seminarnya DAN belum bosan berbicara ttg Sea of Monsters... berikut ini adalah sekilas tentang si pemeran Dionysus, Stanley Tucci. Klik at his name for IMDB profile, guys. :)

Dari dulu sampai sekarang, gue ternyata baru sadar bahwa gue sangat sering melihat Stanley Tucci di berbagai film yg gw tonton. The same thing happen to me on Josh Hutcherson, a.k.a Peeta Mellark, but because I decided to babble about Sea of Monsters, this guy comes first. Maybe later, I'll talk about dear Peeta. :D

 For you guys who don't know Stanley Tucci is (and of course, too lazy to click on my link --"), here's a pic of him.
Ring a bell? No? Okay. Mungkin gw cerita aja kali ya dari awal, gimana pertama kali gw nyadar muka org ini sering muncul di layar kaca.

Pertama kali gw liat Stanley Tucci (I mean, realllyyyy looked at him), itu adalah di film ini: Maid in Manhattan. Disini dia memerankan seorang perwakilan calon senator yg disiplin, meski sang senatornya sendiri nyantai abeesss. Haha. Si senator ini (dimainkan oleh Ralph Fiennes) adalah pria yang ada di poster tentu saja, yang merupakan tokoh utama dan lawan main Jennifer Lopez. O_o If you haven't watch it, you should. I give it 3.5 out of 5 star. Lucu, romantis, pokoknya top deh.

Nah, kedua kalinya Stanley Tucci menangkap perhatian saya, adalah di film ini.


Bisa tebak dia jadi siapa? You can see him in the poster, though. For more clue, here's his picture in the film:


Yeah. If you still haven't figured it out, he's the murderer. Yang membunuh anak2 kecilnya itu loh. #shiver I personally doesn't like this genre, tapi pesan filmnya masuk banget. Meskipun si Mr. Tucci jahat disini, dia cocok dgn perannya. Salute!

Kemudian! Pasti kalian tahu dia main film apa saat gw tunjukkan gambar ini... :D


Hahaha, yes people! He's Dr. Abraham Erskine, from Captain America: The First Avengers! And last but not least... His latest gig! Well, before Sea of Monsters, of course. I'll just give you his picture. I'm sure you'll figure it out. :)


Keterlaluan kalau kalian ga tau. Keterlaluan!! :D Yes, he's Caesar Flickerman from The Hunger Games. This is my favourite character played by Stanley Tucci. I mean, look at his sparkling full-teeth smile! And his friendliness when interviewing the Tributes... despite most of them would be killed later in the Games. :| Love this one!

Nah, sekarang, kembali ke topik. Dia sebagai Dionysus. Ga seperti post gw sebelumnya ttg Nathan Fillion/Hermes, gw gatau harus bilang dia cocok ato ngga utk karakter yg satu ini. Mr. Tucci has played characters that is very variated and random. Lucu, serem, serius... gue udah pernah liat dia main semuanya. In short, he's a great actor, really. Tapi gw ga bisa bilang dia akan cocok sbg Dionysus. Knp? Simpel. Krn gw lm perna liat dia main karakter yg mirip sama si dewa anggur. :)

But I've got some pictures of him from the set of Sea of Monsters. Does he fit the bill? Well, you'll be the judge. And me, after I see the first trailer. :D Utk skrg, saya angkat tgn dulu deh. hehe.



The scruffiness fits, though. :D

M, over and out! :)

NB: Pics are all from Google. 

Rabu, 13 Juni 2012

Ohana.


"Ohana means family.
Family means nobody gets left behind.
But if you want to leave, it's okay.
I'll remember you, though.
Just like I remember anyone who leaves."

~Lilo, Lilo & Stitch~

Minggu, 10 Juni 2012

A Closer Look at Sea of Monsters: Hermes/Nathan Fillion

Oke. Waktu pertama kali liat IMDB profile Sea of Monsters (sekitar maret), gue melihat sesuatu yang janggal. Ada nama seseorang yang gw kenal disana. Dia adalah...


None other than Nathan Fillion, everyone! And he's playing as Hermes! :D Gue bener2 merasa dia cocok sama peran tsb. Kenapa? Mari kita lihat sejarahnya.

Gue pertama kali tau si Nathan Fillion ini dari film seri yang gw suka, yaitu Castle.

Disini, Nathan Fillion memerankan seorang penulis novel misteri/detektif sekaligus ayah tunggal dan playboy kelas kakap yang kehilangan muse bernama Richard 'Rick' Castle. Yes, for writers, depletion of muse can happened at some time. But his muse is so depleted, dia membunuh karakter utama/pahlawan novelnya sendiri. Yeah, desperate man, I know. Karena itu dia mencari muse baru. Ketemu lah dia dengan Detektif Kate Beckett, diperankan oleh Stana Katic, yang kebetulan juga sedang menyelidiki kasus pembunuhan yang memakai intisari novel2 karangan Castle sbg kesamaan pembunuhan2nya. You could see her in that poster. Yang lagi jongkok itu loh, haha. :D Bisa dibilang Castle lsg menjadikan Kate sbg muse barunya, krn itu ia tidak berhenti mengikuti sang detektif, sampai2 memanfaatkan pertemanannya dengan Mayor untuk terus bisa ikut dalam kasus2 yg ditangani oleh Kate. Pertama2 Kate tentu saja kesel (gw juga pasti bakal bete kalo diikutin terus --"), tapi lama kelamaan terbukti keberadaan Castle bisa membantu terpecahnya kasus, lewat teori-teori yang dia buat seperti sedang membuat novel. And you know what happens if a woman and a man work closely together and they both are single. Sparks flew in the air tapi ga mau ngaku... you know the rest. Yah, meski Castle sebenarnya duda dengan seorang anak perempuan sih... :) Dan sekarang season 4 seri ini sudah selesai, rencananya akan dilanjutkan dgn season 5. :D

Nah, kenapa gw seneng dengan seri ini? Simpel aja. Novel. Misteri. Pembunuhan. Detektif. Merangkum hal2 yg gw demen. Dan Nathan Fillion bener2 sukses mendalami peran Rick Castle. Iseng, playboy, konyol, lebih kekanak2an daripada anaknya sendiri, yet somehow still managed to be genius at the same time. Terus senyum culasnya yang ga pernah hilang itu loh. For my viewer's eyes, here's another devious smile of him... ;D



See? See?? :D Dan akhirnya, sampai pada alasan kenapa gw rasa dia cocok memerankan Hermes di Sea of Monsters.

SATU. Peran dia sbg Rick Castle sudah cukup sbg syarat tsb. Iseng? Hermes adalah dewa pencuri. Gimana ga iseng coba? Konyol? Apalagi. Itu bisa dibilang sepaket sama iseng.

DUA.That mischievous smile. Oh yeah.

TIGA. The last but not least....


He looks a bit ridiculous in this costume. But it matches his character. Very postal worker. :D You've got to admit, postal worker do look ridiculous in their outfit. So he match the bill, right? :)

Hahaha. That's my review of Nathan Fillion/Hermes in Sea of Monsters. Congrats, dude. You're perfect for this role. :)

More pictures of Nathan Fillion in Sea of Monsters:






NB: Pictures are not mine. All are from Zimbio.com and Google Search.

And if you don't believe me about Rick Castle being devious and annoying, check out this clip. :)



Enjoy! :) M, over and out.


Jumat, 08 Juni 2012

Percy Jackson & The Olympians: Sea of Monster... Pic from set!

Setelah gugeling (bukan guling2 ya :p), gw AKHIRNYA dapet bbrp pic dr set Sea Of Monster yg gw suka. Bagi gw, ada beberapa kejutan.


See? You know who this girl is, right? Yep, that's Alexandra Daddario, a.k.a Annabeth Chase. Notice the difference from The Lightning Thief?

That's right ppl. Annabeth Chase akhirnya berambut PIRANGG! Sesuai deh sama bukunya!! YEAH! ^^


Can you guess who is that big guy in the middle supposed to be? You can't? Mungkin kalian harus baca bukunya dulu ya. haha. That is, the one and only... Percy's half-brother, Tyson the Cyclops, played by Douglas Smith. Nah, kagetnya gw disini: kok Tysonnya adorable banget?? Sumpah meski bongsor, wajahnya unyu, haha.

More pics that I like:

Annabeth/Alexandra is adorable in this shot, by the way. Love it.

Look at Grover's/Brandon's face. Priceless. :D Oh, and Tyson's/Douglas's tongue. ;p

This is the best picture I got of Leven Rambin/Clarisse La Rue. :|

I have no idea what they filmed in this scene, but I think it's serious. Berdasarkan gear yg mrk pakai, mungkin archery? I don't know. 

That's all for now. And btw, this is their IMDB profile for the movie. Enjoy!

M, over and out. ^^

NB: Pics are not mine. All from search @ Google. :)

Kamis, 07 Juni 2012

Perks of Being A Wallflower...

Oke, kalau mau jujur, pertama kali gw tau film ini karena pemainnya adalah si Percy Jackson (Logan Lerman), si Hermione Granger (Emma Watson), dan si ganteng Tucker Bryant dari Royal Pain (Ezra Miller). Gw pikir, wah aktor/aktris favorit gw smua. Nonton trailernya ah. #swooosh #keyoutube

dan ini lah trailernya.


Terus gw merenungi judul tsb dan trailernya. Kok... ngena banget? Langsung gw cari di Indo apakah ada yg jual bukunya. Sayangnya!

Ga ada. #krikkrikkrik

Hampir aja gw gegabah beli dari luar seharga 202.000 rupiah. #grok #jualginjal tapi gw pikir, kalau filmnya diputer pasti akan keluar lagi bukunya. Akhirnya gw buka IMDBnya tuh film. Mari kita lihat jadwal tayang USA-nya kawan2...

September. #gyaaaaaaaaa #taktahan #hoaaaaa

Desperate, gw cari reviewnya. Dapet dari Amazon.com. Gw baca review yang dibuat sama penbaca, bukan editor or else. Ini kopasannya:



I read The Perks of Being a Wallflower, by Stephen Chbosky, in April of my sophomore year at college. A friend lent it to me and I had read it within twelve hours. This book reaches inside of you and pulls everything to the surface. It is a beautiful and painful story about a 15 year old boy, Charlie, moving through his freshmen year of highschool. It is written in letter form to an unknown friend. Charlie is always completely honest, whether he is describing his first "beer" party where he witnessed a girl being raped by her boyfriend, or explaining masturbation and his excitement for this newfound "activity." Charlie is a wallflower who observes people and feels very deeply for the experiences occuring around him. His favorite Aunt Helen died in a car accident when he was six, and he holds himself accountable, and his best friend committed suicide a year before he began the letters. His English teacher realizes Charlie's potential and brilliance and asks him to try and participate, which Charlie agrees to do. He becomes friends with two seniors Patrick and Samantha and begins to experience dances, parties, the Rocky Horror Picture Show, pot, love, bad trips and sexuality. We feel exhilerated when Charlie describes his happy moments, and we are swallowed in pain when Charlie is overwhelmed by his depression. Charlie's realizations are eye opening for us, and we are so captivated and immersed in his life that his life and stories become a very real experience. This book is about moments, and being as much alive within each moment as possible. It is about looking around us at the world and the people and appreciating that we don't know what their lives are like, and the pain and happiness that they experience day to day, so we shouldn't judge them but accept them and appreciate them. A favorite section of this book, for me, was when Charlie describes the movie It's A Wonderful Life, and how he wished the movie had been about one of the less heroic characters so the audience could have seen the meaning that this person's life held. That moment is just one example of Charlie's amazing intuition. This book should not be limited to a certain "category" of people. I truly believe that it would be understood, appreciated, and loved by everyone aged 12 (+ or - a few) and up regardless of gender, race, sexuality, etc. This book changes you, if only for a moment, but you are not the same upon completion, and you become more appreciative of life then ever.


Dan gw nangis. I'm blubbering like a baby. Terutama setelah baca kalimat yg gw bold sendiri.

Setelah itu, gw membulatkan tekad. Gw HARUS punya buku tsb, no matter what it takes!

Congrats, Stephen Chbosky. You just make me your first rate fan. :)

Selasa, 05 Juni 2012

Things that I draw right now...

Berikut ini adalah beberapa gambar yang saya buat. Nothing specific, mostly done by pencil so... I hope it's good enough. :)

As you might notice, gw lebih suka gambar sayap. Haha, idk why, just a fondness of mine. Yang paling bawah adalah untuk salah satu cerita gw. tapi yang itu masih dalam tahap brewing, jadi tak berani saya bocorkan. :D

Sekian post kali ini. buh bye! :)

Senin, 04 Juni 2012

NEW BLOG PPL! READ IT or... :D

Pengumumaaaaan semuaaa.... I have a new blog!

Ini adalah blog menulis saya. Bisa dibilang cerita berseri sih... Silahkan dibaca jika anda berkenan. Kritik saya semau anda. Jujur ya! :D

the link: http://thehalfstory.wordpress.com/

Untuk karakter dan inti cerita akan dibeberkan seiring berjalannya apdet. And if you want, just ask me specifically! That could mean you guys actually curious about my writing.

Don't forget to visit it, okay? #smooch2 Thanks!

Minggu, 03 Juni 2012

Lagu hari ini: Angel by Sarah McLachlan.

Ini lagu mellow banget, cocok pas gw lagi pengen nulis... Buat pikiran terbuka, gituh. :) Coba denger aja deh, enak kok musiknya. Awas tidur tapi. :)

Berikut adalah liriknya... enjoy!

Angel By Sarah McLachlan
Spend all your time waiting
For that second chance,
For a break that would make it okay.

There's always some reason
To feel not good enough,
And it's hard, at the end of the day.

I need some distraction,
Oh, beautiful release.
Memories seep from my veins.

Let me be empty,
Oh, and weightless,
And maybe I'll find some peace tonight.

[Chorus]
In the arms of the angel,
Fly away from here,
From this dark, cold hotel room,
And the endlessness that you fear.
You are pulled from the wreckage,
Of your silent reverie.
You're in the arms of the angel,
May you find some comfort here.

So tired of the straight line,
And everywhere you turn,
There's vultures and thieves at your back.

The storm keeps on twisting.
Keep on building the lies
That you make up for all that you lack.

It don't make no difference,
Escape one last time.
It's easier to believe in this sweet madness,
Oh, this glorious sadness,
That brings me to my knees.

[Chorus]

You're in the arms of the angel,
May you find some comfort here.


The picture is from here.

Enjoy!

Another must watch movie. #part1 #2012

Yes. My must watch list. Sudah lama saya tak bikin list spt ini. hoho...

Snow White and The Huntsman

Mirror-Mirror

Soegija

Breaking Dawn part 2

MIB 3

The Perks of Being A Wallflower

that's all. for now, anyway. :)

A Glimpse of my writing this day...

JADI! Maaf seribu maaf. udah lama BUANGET ga pos. Silahkan hukum saya sepuas anda. Selama itu online dan bukanlah kekerasan fisik, saya terima2 saja. :D (sejak kapan dihukum bisa milih sih... emang gw maunya enak aja ya. tabok saja saya! #ets #tapigabisa)

Untuk apdet hidup: mau lulus nih. #CIEEEEHHH tapi belum selesai tesisnya. Duduts banget ye? #dhueng But i'm close to graduating. Wish me luck? :)

Terus, yang akhir2 ini saya lakukan... menulis. Mostly fiction. Yah, 5-6 cerita sekaligus sih... Tapi saya tak pede publishnya... #uhyuk But for my followers, I give you just a glimpse.

Oke, background cerita ini adalah... vampir. Yes, I know most of you would think, 'this is just another Twilight kind of story'. Well, mungkin iya. Mungkin ngga. Tapi, if you would be so kind, kasih masukan ya. Berikut hanyalah satu bagian dari cerita yang gw bikin... meski karakter utamanya mirip spt Bella Swan, tapi gw berani jamin nasibnya ga akan sama. :D Happy Reading and please tell me what you think! Kalau kalian penasaran/suka, komen aja. akan saya tambah babnya. :D


“Triiinggg….”
            Klik.
            Aku menguap. Kutepis jam beker itu ke lantai. Jam tersebut berbunyi jika hari sudah berganti. Dan aku tidak suka hari berganti. Berarti aku harus mengulangi lagi.
            Mengulangi rutinitas yang sama.
            Setelah lima menit duduk di tempat tidur, otomatis aku berjalan ke arah kamar mandi, lalu menyikat gigi. 3 menit kemudian, aku mengambil handuk dan baju ganti, kemudian mandi pagi. 10 menit kemudian, aku telah turun kebawah, membawa tas sekolahku, dan siap untuk sarapan.
            Selagi aku memanggang roti dan membuat kopi susu, aku memperhatikan orang tuaku, yang pandangannya tidak beranjak dari surat kabar yang mereka baca. Ayah membaca koran kota hari ini, sementara Ibu sedang menjajal tabloid wanita favoritnya. Aku menghirup nafas pelan, lalu perlahan-lahan membawa sarapanku ke meja, kemudian makan dalam diam.
            “Apa saja yang akan kamu lakukan hari ini,nak?” tanya Ayah, tanpa menyibak halaman korannya untuk menatapku.
            “ Ke sekolah. Belajar. Rapat OSIS. Seperti biasa.” Jawabku otomatis. Perlu diketahui, bahwa aku selalu menjawab seperti ini jika mereka bertanya apa yang akan aku lakukan hari itu. Dan jawaban mereka juga selalu sama, bahkan pada saat akhir minggu (yang berarti aku tidak akan ke sekolah).
            “Oh. Mmm-hmm.” ucap orangtuaku bersamaan.
            Aku memutar bola mata, kemudian meminum habis kopiku. Kemudian aku bergegas mengemas makan siang, lalu beranjak ke pintu keluar.
            “Lucille?” ibuku memanggil.
            “Ya?”
            “Jangan lupakan uang makan siangmu.” ujarnya sambil melambaikan lima puluhan dolar ke arahku, tanpa mengalihkan pandangan dari tabloidnya.
            Oh ya. Tentu saja. Uang tambahan lagi untuk membeli novel favoritku. Aku tersenyum miring kemudian menyelipkan uang tersebut, tak lupa menggumamkan ucapan terima kasih pelan. Aku bertanya-tanya, apakah ia akan pingsan melihat koleksi bukuku yang membengkak sejak aku memutuskan untuk membawa makan siang dari rumah.
            Sesampainya di halaman, aku sekaligus mengangkut kantong sampah dari belakang rumah, kemudian menaruhnya disamping tempat pos, tempat dimana petugas sampah kota akan mengambilnya nanti. Aku mengambil surat-surat hari ini, menyimpan semua yang berisi tagihan listrik serta air di tas sekolahku (karena aku yang akan membayarnya) serta memasukkan kembali surat yang berisi tagihan kartu kredit ke dalam kotak pos, karena Ibu yang akan mengambilnya nanti. Setelah itu, aku mengambil mp3 player-ku, memasang earphone, kemudian bersender ke tembok. Menunggu bus sekolahku datang.
            Itulah yang kulakukan setiap pagi. Bangun, bersiap-siap, sarapan, mendengar pertanyaan apa-yang-akan-dilakukan-hari-ini. Kemudian keluar rumah, mengambil sampah, mengecek surat, lalu menunggu bus sekolah.
            Aku memejamkan mata, menekan kelopak mataku kuat-kuat. Kebosanan ini benar-benar tidak tertahankan.
            Kapankah kehidupanku akan berubah?