Senin, 18 Juni 2012

Atlantis:The Lost Empire



Yes, yes I know. This movie is old. 2001 dia munculnya. Tapi alasan gw kenapa mengungkit2 film lama ini adalah karena situasinya... membuat gw tersentuh.

Di cerita ini, Atlantis adalah, seperti yang hampir semua orang ketahui, sebuah peradaban yang hilang. Bahkan orang disananya aja ga bisa menulis dan membaca bahasa mereka sendiri. Gue membayangkan hal yang sama terjadi sama kita karena modernisasi. Bedanya sama mereka adalah, kebudayaan mereka hilang karena mereka terputus komunikasinya dengan dunia luar. Tapi kita, Indonesia, yang punya budaya lebih kaya dari negara manapun yang pernah gue liat, bisa kehilangan itu semua karena jaman kita yang tambah lama tambah canggih. Ironis, ga sih?

Itu yang ada di pikiran gw setelah nonton film ini lagi. Cuman mau sharing aja sih. :) dan berikut ini adalah percakapan antara Kida, si putri raja Atlantis, dan ayahnya, yang cukup intens dan membuka mata.

M, over and out. :)

King Kashekim Nedakh: Your heart has softened, Kida. A thousand years ago, you would have slain them on sight. 
Princess Kida: A thousand years ago, the streets were lit and our people did not have to scavange for food at the edge of a crumbling city! 
King Kashekim Nedakh: The people are content. 
Princess Kida: They don't know any better! We were once a great people. Now we live in ruins. The kings of our past would weep if they could see how far we have fallen. 
King Kashekim Nedakh: Kida... 
Princess Kida: If these outsiders can unlock the secrets of our past, perhaps we can save our future. 
King Kashekim Nedakh: What they have to teach us, we have already learned. 
Princess Kida: Our way of life is dying. 
King Kashekim Nedakh: Our way of life is preserved. Kida, when you take the throne, you will understand.



M, over and out. :)

Tidak ada komentar: